Selama bertahun-tahun, Program Studi Manajemen Bisnis sering mendapatkan label yang cukup... nyeleneh: prodi gado-gado. Campur aduk. Nggak jelas arahnya. Teorinya banyak, prakteknya kabur. Bahkan kadang disebut “tempat aman” bagi yang bingung mau ambil jurusan apa.
Tapi apakah label itu benar? Atau justru kita yang belum benar-benar memahami kekuatan dari keragaman ilmu yang ditawarkan oleh prodi ini?

Apa yang Bikin Manajemen Bisnis Terlihat Gado-Gado?

• Kuliahnya bisa belajar keuangan, lalu minggu depan bicara pemasaran, terus lanjut ke SDM, lalu strategi bisnis digital.
• Banyak proyek, banyak studi kasus, tapi sering kali nggak ada satu spesialisasi tunggal yang menonjol sejak awal.

Itulah kenapa banyak mahasiswa atau bahkan alumni merasa bingung saat ditanya, “Kamu spesialis di bidang apa?”

Tapi Justru Di Situlah Nilainya
Di era saat ini, dunia kerja — bahkan dunia usaha — tidak lagi butuh orang yang hanya jago satu hal. Bisnis itu dinamis. Setiap keputusan manajerial seringkali menyangkut lebih dari satu aspek: harus tahu keuangan, paham perilaku konsumen, mengerti strategi digital, dan bisa komunikasi dengan tim.
Dan itulah yang dibentuk oleh Prodi Manajemen Bisnis: pola pikir lintas-disiplin.

Alumni: Serba Bisa, Tapi Bukan Serba Asal
Kalau kamu alumni, coba refleksikan: seberapa sering kamu memakai “logika manajemen” saat menghadapi keputusan kerja — entah dalam hal strategi tim, perencanaan proyek, atau bahkan budgeting keluarga?
Lulusan manajemen yang sukses bukan yang menghapal teori 4P atau SWOT. Tapi yang bisa menyambungkan titik-titik dari berbagai ilmu dan menjadikannya solusi nyata.

"Dalam dunia bisnis, kadang kamu nggak perlu tahu semuanya — kamu cuma perlu cukup paham untuk mengambil keputusan yang tepat."

Mahasiswa: Bukan Tentang Spesialis, Tapi Tentang Relevansi
Buat mahasiswa aktif, jangan terjebak dengan tekanan harus "menemukan passion tunggal" sejak semester awal. Justru gunakan momen ini untuk mencicipi berbagai peran: coba magang di finance, ikut proyek marketing, bantu event kampus — semua itu memperkuat insting manajerial kamu.
Dan ketika waktunya lulus, kamu akan sadar: kamu bukan ‘gado-gado,’ tapi kamu komplet.

Manajemen Bisnis bukan jurusan campur aduk.
Ini jurusan yang justru mengajarkan kita satu kemampuan penting: melihat gambaran besar dan mengatur semuanya agar berjalan bersama.
Dan di dunia kerja yang cepat berubah seperti sekarang, justru mereka yang bisa mengelola kompleksitas lah yang akan bertahan dan menang.

Develop Nation's Potential
Edited By: Othello